Kamis, 01 Oktober 2009

Gempa bumi

Dua gempa dengan berkekuatan besar terjadi di Indonesia. Yang pertama, gempa 7,3 skala Richter di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Rabu 2 September 2009, lalu gempa 6,8 skala Richter di Wonosari, Yogyakarta pada Senin 7 September 2009 tadi malam.

Meski terjadi dalam waktu berdekatan, menurut Kepala Divisi Seismologi Teknik dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Fauzi PhD mengatakan dua kejadian tersebut tidak terkait langsung.

Terkait ancaman gempa bumi, Fauzi mengatakan sejak dulu ancaman relatif sama, dari pantai barat Sumatera sampai selatan Jawa, Nusa Tenggara. "Tempat-tempat lempeng tektonik, beresiko relatif sama, dilihat dari zonasi gempa" kata dia seperti dilansir VIVAnews.com, Selasa (8/9/2009).

Dijelaskan Fauzi, ada enam zonasi gempa. "Zonasi 6 paling aman di Kalimantan Barat, zona 1 (paling rawan) umumnya di utara Papua. Kemudian di pantai barat Sumatera dan Jawa bervariasi antara 2, 3, dan 4," tambah dia.

Apakah makin kecil angka zonasi daerah tersebut makin terancam gempa? "Bukan ancaman, ngeri banget," tambah dia, tertawa kecil. Ditanya gempa apa yang terparah dalam sejarah, Fauzi menyebut Aceh. "Lebih dari 200.000 orang menjadi korban. Di Indonesia belum pernah ada gempa seperti itu," kata dia.

Dasyat mana dengan Krakatau? "Gempa Aceh lebih dasyat," tambah Fauzi.

Menurut Fauzi, meski Indonesia rawan gempa, masyarakat diharapkan tenang, meski harus tetap waspada. Terkait adanya prediksi bakal terjadi gempa dasyat, Fauzi menegaskan gempa tak bisa diprediksi kapan dan tepatnya di mana akan terjadi. Prediksi soal gempa dasyat, tambah dia, tak perlu disikapi secara reaksioner. "Kalau menyebut (prediksi) ilmiah, bicara 10-50 tahun mendatang," tambah dia.

Gempa, ujar Fauzi, sebetulnya menggoyangkan bumi. Dampaknyalah yang mencelakakan. Alih-alih panik masyarakat sebaiknya mempersiapkan kondisi dan lingkungan menghadapi gempa. "Misalnya rumah tak tahan gempa akan mudah rubuh, persiapkan rumah yang tahan gempa agar selamat, termasuk lukisan atau benda-benda berat yang tergantung, turunkan agar tidak berbahaya," tambah dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar